why i love motogp

    Motogp Qatar masih nunggu beberapa minggu lagi, kalau kamu berak hari ini nggak sampe GP Qatar pasti udah pengen berak lagi, oke sebuah analogi yang buruk. ini emang khusus bahas Motogp anyway, kalau nggak suka Motogp boleh kok ninggalin postingan ini buat nonton rafathar, hehe. btw... ehmmm kenapa sih kamu suka Motogp? apa karena kamu sadar bahwa Motogp ternyata jaauh lebih keren dari sinetron anak jalanan? karena nggak sengaja mau nonton uya kuya tapi malah Live Race Moto2 dan liat pembalap ganteng? gara-gara yang bawa payung mungkin? atau karena Valentino Rossi? Marc Marquez? atau karena alasan lain?. oh ya, menyangkut Rossi dan Marquez selamat bertambah tua untuk mereka berdua, musuhan tapi tanggal lahirnya hampir bareng, heran.


    Bercerita sedikit, gue kenal Motogp tahun 2006. samar-samar gue inget waktu paman gue main kerumah buat nobar acara balapan, gue ada disitu dan ikutan nonton. yang ada di ingetan kecil gue ialah rentetan motor warna-warni pake baju ala Power Ranger, mereka mengalir mengikuti alur yang disebut Sirkuit, mendekap motor saat trek lurus dan miring menggesek lutut saat di tikungan, saling salip, ada crash nya sebagai bumbu pemedas. itulah yang gue sebut dengan "KEREN". layaknya cinta pada pandangan pertama gue jadi nonton terus setiap balapan itu, balapan yang bernama Motogp. paman gue ini suka banget sama Dani Pedrosa, karena ganteng katanya (paman ini normal kok, serius). nah dari itu gue juga jadi ikutan menyukai Dani Pedrosa (padahal gue juga normal).

    Kalau mengenang jaman itu rasanya senyum-senyum prihatin. bayangin aja saat sedang seru banget nonton tapi secara tiba-tiba gambar berubah jadi garis goyang-goyang, suara cetar Nick Harris berubah jadi gembresek, usut punya usut ternyata antena UHF muter kebawa angin, kampret. generasi 90'an pasti akrab dengan hal ini. jaman cepat berubah ternyata bukan omong kosong belaka. sejak 2006 lho gila, Joan Mir masih SD saat itu, pipisnya aja masih blepotan. peristiwa penting yang pertama terekam otak gue waktu itu ialah pas Sete Gibernau menyenggol Loris Capirossi di Catalunya, tuas rem depannya nyantel dan terkunci sampai terjungkal hingga menyeret pembalap lain sampai-sampai balapan harus diulang. itu beneran drama banget, tapi untungnya pikiran gue jernih waktu itu, kalau tidak mungkin gue berpikir kalau itu settingan dan mereka berdua membuat video klarifikasi.

    Salah satu hal yang bikin gue seneng banget nonton Motogp ialah konsistensi Trans7. mengapa? yah bayangin aja, untuk bisa dapetin hak siar Motogp tentu nggak murah dong. tapi Trans7 sanggup menyajikan siaran langsung Motogp sejak 2002 sampai sekarang untuk masyarkat secara cuma-cuma, hebat loh itu, apalagi kalau kita bandingin sama stasiun TV tetangga yang buat mau nonton liga indonesia aja harus dilacak, jika dipikir-pikir lucu juga ya. meskipun Trans7 nggak sendiri tentunya karena ada sponsorship dengan Yamaha yang sangat akur dari dulu. pabrikan motor lain yang mau jadi "pelakor" buat Trans7 juga susah, karena faktor history kan, meskipun menawarkan uang yang lebih banyak tetap nggak ngaruh. sama halnya dengan stasuin tv lain yang mau "menikung" Motogp dari Trans7, mereka menawarkan uang yang lebih banyak namun Dorna sudah tau betul dengan Trans7 dan pengaruhnya terhadap Motogp jadi memilih untuk mempertahankannya. pokoknya salut deh dengan Trans7 (btw gue nggak di endorse loh ini).


    Hal terakhir ialah karena menurut gue Motogp itu spesial, dari motor misalnya, engineer produsen motor yang berlaga di Motogp membuat mesin secara handmade, itukan bener-bener bagian dari mesin diruntut satu per satu dengan perasaan manusiawi, dari risetnya, produksinya, pengembangannya, sampai dengan karakter yang disesuaikan dengan pembalap, itulah mengapa kalau yang kenal dengan Motogp dari kecil, besarnya pasti juga ingin jadi pembalap, gue contohnya, belajar jadi pembalap motogp meskipun cuman di PS. apalagi nama Motogp sudah sangat besar sekarang, menjadi sorotan dunia, dari sinilah gue merasa tontonan gue tuh berkelas, bukan sekedar buka youtube terus, ASHIAAP, nggak gitu, itu beda lagi, hehe.

    Intinya sih gue seneng dan ada rasa bangga saat nonton Motogp meskipun di tv, gue harap Trans7 tetep nyarin Motogp sampai kapanpun, itu aja sih.

Komentar